BSIP Sulut Gelar Penguatan Kapasitas Penerap SIP Komoditas Jagung di Minut
Penguatan adalah suatu proses upaya yang sistematis menjadikan lembaga suatu masyarakat menjadi lebih baik, dinamis, berdaya dan kuat dalam menghadapi berbagai pemenuhan kebutuhan dan tantangan atau hambatan yang dapat mempengaruhi eksistensinya. Penguatan kapasitas merupakan suatu proses peningkatan atau perubahan perilaku individu, organisasi dan sistem masyarakat dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Merujuk pendapat (Sumpeno, 2002).
Selasa (5/3), Peningkatan Kapasitas Penerap Standar yang digelar di Aula Pertemuan Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dihadiri oleh 80 peserta yang terdiri dari petani, penangkar dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Tidak jauh berbeda dengan kegiatan penguatan kapasitas di kabupaten lainnya, sasaran dari program ini adalah petani dan PPL.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Minut, Ir. Wangke Karundeng, M.Si. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa saat ini Minut merupakan salah satu lumbung pangan jagung. Bantuan sudah tersedia, kurang menunggu proses penyaluran kepada petani agar petani sudah bisa mulai menanam.
Ketika petani menerapkan standar penanaman yang ada, otomatis produksi pertanian petani dapat meningkat dan pendapatan petani pun terangkat. Selain itu, Wangke sangat mengharapkan agar seluruh peserta yang hadir dapat mengikuti dan menerima manfaat dari kegiatan yang didapat hari ini.
Mewakili Kepala BSIP Sulawesi Utara, Ketua Tim Kerja Diseminasi Standar Instrumen Pertanian (SIP) BSIP Sulawesi Utara (Sulut) Dr. Conny Manoppo, S.P., M.Si. menyampaikan bahwa dengan bertransformasinya Badan Litbang Pertanian menjadi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), maka salah satu tugas BSIP adalah memastikan terdiseminasi dan diterapkannya SIP oleh pelaku utama dan pelaku usaha dalam rangka meningkatkan nilai tambah. Produksi jagung di tingkat petani, khususnya di Sulut masih jauh dari potensi hasil komoditi jagungnya.
Bagaimana meningkatkan produktivitas jagung dari 3 ton untuk bisa naik menjadi 4 – 5 ton/ha? Salah satu upaya adalah dengan peningkatan kapasitas penerap itu sendiri. Olehnya, diperlukan strategi yang dimulai dari penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, penggunaan benih bermutu sehingga dapat memanfaatkan ketersediaan air yg terbatas dan produktivitas tinggi, pengelolaan yang efisien terhadap sumber daya air, pemanfaatan pompa pada wilayah yang memiliki sumber air, penggunaan pupuk organik dan pengendalian hama penyakit dengan pestisida nabati/hayati.
Narasumber yang berkompeten menyajikan materi meliputi: Standar Teknik Budidaya Jagung dari BSIP Sulut oleh Arnold Turang, S.P., Standar Perbenihan Jagung dari BPSB TPH Sulut oleh Treisye Nintang Umboh, S.P., dan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jagung dari BPPMTPH Sulut oleh Yusak Wongkar, S.P., M.Si.
Sumber:
Tim Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Jagung BSIP Sulut Wilayah Minahasa-Minut.
Kurniyati, Yuli. 2013. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok PEW untuk Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Yogyakarta. Jurnal Maksipreneur Vol. III (1): 90-120.